Selasa, 07 Januari 2020

PROBLEMATIKA KEHIDUPAN NELAYAN RAKSASA BERTAHAN HIDUP DIDESA SEPATIN KUTAI KARTANEGARA



Desa sepatin merupakan desa yang letaknya dipesisir kutai kartanegara,kecamatan angganna,kalimantan timur. jarak yang kami  tempuh dari universitas kutai kartanegara menuju pelabuhan angganna dengan menggunakan sepeda motor kurang lebih 2 jam dan disini sepeda motor kami tidak bisa langsung  masuk didesa anggananya karena dari pelabuhan anggana untuk sempai ke desa sepatin itu harus menggunakan kapal laut, dimana kapal tersebut bisa di naikan oleh 12 orang aja, sedangkan kami itu ada 24 0rang dan disini kami terpaksa menggunakan 2 kapal, dan sebelumnya motor kami di titipkan ke tempat parkiran kantor camat di anggana , dan waktu yang kami tempuh dari pelabuhan anggana untuk menuju desa sepatin sangat panjang sampai 4 jam.
Didalam perjalanan menuju desa sepatin, banyak sekali hal-hal yang kami  bisa lihat misalnya dari tanaman mangrove ,dan banyak juga hal-hal yang baru kami lihat disitu yang sebelumnya  kami belum  pernah lihat juga di kampung kami. Dan di tengah perjalanan kami sebagai penulis tidak lupa untuk  mengamati keindahan alam dengan menikmati pesona alam yang sudah tuhan berikan kepada kita yg patut kita untuk mensyukurinya. dan nggak lama kemudian akhirnya desa sepatin mulai terlihat , tapi  disini ada saja kendala yang kami dapat , ternyata kapal yang kami naiki itu tidak bisa masuk ke desanya, karena airnya itu surut sehingga dangkal kapal yang kami naiki itu tersangkut.
Jadi disini kami terpaksa untuk menunggu jemputan dari orang desa sana  karena jaraknya untuk  kedesa anggana masih lumayan jauh, dan kami menunggu jemputan sampai 1 jam lebih dan jemputannya itu menggunakan perahu kecil yang bisa di muat oleh 5 orang aja, sehingga disini kapal yang jemput kami itu akan bolak balik berapa kali.
Dan kami pun tiba di desa sepatin dan masyarakat desa sepatin antusias menerima kami dengan baik dan mengarahkan kami ke tempat penginapan, di sini kami menginap langsung di kantor desanya.
didalam desa sepatin itu di prioritaskan oleh para nelayan dimana di desa sepatin untuk mata pencahariannya itu sebagai nelayan, dan pada saat sore harinya  kami semua berkumpul untuk bertemu sama beberapa ketua kelompok nelayan yg ada  disana ,dan disini kami sempat berbagi cerita dan memperkenalkan diri kami dan tujuan kami datang kedesa sepatin. Dan tujuan kami ke desa sepatin ini untuk menjalankan pratikum kami tentang komunikasi dan penyuluhan pertanian.
Dan pada  saat kami sudah selesai pertemuan sama beberapa ketua  kelompok nelayan yang ada di desa sepatin, kami pun di ajak salah satu ketua kelompok nelayan untuk mengelilingi dan melihat kondisi desa sepatin.disini kami bersama bapak HAIRUDIN disini dia sebagai ketua kelompok KARYA BERSATU dengan anggota 11 orang ,dengan penangkapan ikan jenis undang, di sini tujuan dari penangkapan jenis ikan ini untuk pengolahan kerupuk udang,berdirinya kelompok ini pada akhir 2017 lalu sampai dengan saat ini kurang lebih 2 tahun. Dan disini kami sebagai penulis mewawancarai salah satu ketua kelompok nelayan yaitu pak Hairudin tentang penangkapan undang.
Menurut bapak. HAIRUDIN  salah satu ketua kelompok “karya bersatu” nelayan yang ada disana bahwa pendapatan undang ini per bulannya itu Rp. 500- 600 tapi disini pendapatannya itu tidak tentu dan disini harga undangnya itu per kg Rp.50.000 dan disini dengan pejualannya dengan campuran dari jenis ikan lain, untuk pendapatan penangkapan per harinya dari pak Hairudin ini tidak menentu.
Dan alat yang digunakan pak Hairudin  untuk penangkapan undang ini dengan menggunakan jaring , pancingan,sama gondrong. Dan disini untuk penjualan undang  itu dikirim ke pumbau dengan menggunakan kapal besar. Dan Kata pak Hairudin untuk penyuluhan dari menteri perikanan dan kelautan dari kutai kartanegara masih aktif ,dan disana juga ada beberapa bantuan dari pemerintah yang berupa Beras,Gula,Mesin untuk setiap bulannya.
Hari ke-2 kami di desa sepatin ,dosen pengampuh matakuliah “penyuluhan dan komunikasi pertanian” Bpk.Erwin Prayogi, S,Pi.,M.Si. menyuruh kami untuk melihat dan mengamati keadaan desa sepatin, dan disini saya bersama teman-teman dan anggota saya berkeliling untuk melihat keadaan didesa dan yang kami lihat disana itu sampah yang berserakan, dan disitu saya dan teman-temanpun berpikir untuk mewawancarai salah satu warga desa disana, dan kata salah satu warga disana untuk  tempat untuk pembuangan sampah itu tidak ada dan salah satu jalan keluar bagi mereka untuk pembuangan sampah itu dengan cara buang disungai dan disana juga sampah plastik yang kami lihat itu banyak sekali  yang berserakan didepan rumah warga dan disini merupakan salah satu masalah yang terjadi didesa sepatin dan ada  beberapa juga masalah lain yang sering terjadi  di desa ini yaitu :
masalah air,dimana air disana itu tidak layak untuk dipakai karena air yang mereka gunakan itu dari air laut.
Masalah kebutuhan pokok, dimana didesa sepatin ini untuk kebutuhan pokok sangat  susah untuk didapatkan salah satunya kebutuhan yg sangat susah itu adalah sayur-sayuran. Masyarakat desa sepatin jarang sekali makan sayur karena mereka di sana itu nggak ada tempat yang bisa untuk di budidayakan sayuran, karena disekeling rumah warga itu hanya dipenuhi dengan air laut dan pasir.
Pengolahan industri hilir, di mana disana untuk pengolahan industri hilirnya  sangat susah karena alat yang mereka gunakan itu masih ,menggunakan alat  tradisional.
Pendidikan, pendidikan ini juga salah satu masalah yang terjadi disana karena untuk pendidikan di sana yang adanya Cuma SD sampai SMP dan untuk SMA nggak ada karena dari pemerintah belum ada merencanakan untuk membuka pendidikan SMA, sehingga anak-anak yang disana yang  sudah lulus SMP mereka terpaksa akan melanjutkan studinya di kecamatan yaitu dianggana, tapi yang menjadi permasalahan bagi anak-anak disana untuk menuju ke anggana jaraknya sangat jauh dan butuh biaya yang sangat besar, karena mereka juga harus mengeluarkan biaya untuk membayar kapal yang akan mereka naiki, karena untuk menuju anggana dari desa sepatin sangat jauh membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam, sehingga banyak anak-anak disana itu memutus sekolahnya  di SMP  dan mereka memilih untuk membantu orang tuanya untuk menjadi nelayan. Dan dengan beriringnya waktu kami tak sengaja ketemu sama 2 orang anak yang dimana mereka merupakan warga desa sepatin  yaitu RIZKY dan IDHO ,dan disini kami sempat berbincang sama mereka berdua tentang pendidikan, dimana rizky dan idho mempunyai cita-cita sangat luar biasa mereka berdua pengen menjadi seorang polisi yang siap untuk melayani masyarakat khususnya didesa sepatin,dan untuk meraih segalanya mereka nggak ada kata menyerah dalam diri mereka , biarpun jarak untuk melanjutkan study ke tingkat SMA sangat jauh tapi mereka tetap berjuang.
  ada satu pertanyaan yang saya lontarkan kepada mereka berdua yang dimana jawaban mereka sangat mengharukan dan termotivasi untuk kami sebagai penulis yaitu “apa yang kamu lakukan ketika cita-citamu sudah tercapai dan kamu memiliki banyak uang’? dan inilah jawaban dari Risky dan Idho dengan tegasnya “ketika kami  mempunyai uang banyak dan cita-cita kami tercapai , kami akan membahagiakan ke 2 orang tua dengan membeli rumah yang ada dikota dimana kebutuhan disana bisa mencukupi,dan kami juga pengen mengembangkan potensi yang ada didesa sepatin ‘ sungguh luar biasa.
Didesa sepatin juga banyak warga yang memiliki potensi selain menjadi nelayan,mereka juga bisa merajuk kain ,mengolah undang menjadi kerupuk dan disini potensi yang mereka miliki Cuma bisa diterapkan didesa mereka sendiri ,karena mereka tidak ada jaringan untuk mengenalkan potensi mereka. Dan disini penulis sempat merasakan beberapa hasil dari potensi yang mereka miliki yaitu kerupuk udang,dimana rasanya enak sekali dan aroma udangnya itu sangat menarik untuk bisa disantap.
Di desa sepatin juga menyimpan pesona alam yang sangat bagus untuk dikunjungi, apalagi buat kalian yang suka foto-foto di keindahan alam bisa aja kalian datang kesini.
Semoga aja dengan adanya tulisan ini orang-orang akan mengetahui betapa banyaknya potensi yang harus kita kembangkan didesa sepatin.

   “penulis mohon maaf? apa bila salah kata dalam penulisan”



                                                                                    
                             
TERIMAKASIH BUAT KALIAN YANG SUDAH MAMPIR